Sajak Sosiawan Leak

Posting kali ini gue mau menampilkan sajak Sosiawan Leak yang menurut gue sangat sesuai dengan realita Indonesia saat ini.
Cekidot!! ali_103

Malu Sang Garuda

Aku malu berkacak sayap di negeri biadab
negeri yang subur dengan keturunan barbar
negeri yang makmur dengan kaum pecundang
sebagai keturunan perompak dan anak haram.
Sejak Ken Arok, Gajah Mada, Hadiwijaya, hingga merdeka dari saudara tua
darah selalu tumpah menjadi pupuk tanah
dari tanah selalu tumbuh sengketa
sengketa lantas berbunga dendam
dendam malih buah ranum darah
dan darah senantiasa tumpah di tanah!

Di dadaku bertengger simbol-simbol kesentosaan yang perwira
hakekat kehidupan sempurna
namun leherku tak kuat menopangnya
lantaran maknanya tak pernah menemu rumah
dikabur arah pengungsian
dipusing sejarah penindasan
dikacau peta buta aparat negara
yang mencatut nama rakyat.

Lama buluku terbelenggu
sejak sisiran paruh abad lalu
ditata letaknya diatur jumlahnya
hingga jauh dari merdeka
; i’tikad Tuhan terhadap ciptaannya

Akulah Sang Garuda
hingga kini tak punya jiwa
kecuali badan dan dandanan
jadi pajangan, mangkir dari kenyataan.

Solo, 20 Spetember 2000

(Sosiawan Leak lahir di Solo, 23 September 1967. Menyelesaikan studi di Faultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Negeri Sebelas Maret Solo (1994). Aktif sejak 1987 di bidang teater dan sastra. Belakangan Juga melakukan kerja kreatif di bidang kolaborasi antarcabang seni)

 

Tentang Rifai Prairie

Rifai Prairie bekerja sebagai office cleaning and maintenance dan juga gardener di salah satu sekolah menengah atas di kab Gresik. Hobi menulis, berkebun, menggambar dan membaca.
Pos ini dipublikasikan di Sastra. Tandai permalink.

5 Balasan ke Sajak Sosiawan Leak

  1. Pursuingmydreams berkata:

    Pai, malunya jangan lama-lama ya.. bilangin sang Garuda ๐Ÿ˜€ .

  2. n2fs berkata:

    Cukup miris juga ya kalau dibaca perlahan…

  3. luxi89soulmate berkata:

    sumpeeeeeh lo???! itu puisi keren banget euy! susah emang nemuin puisi2 ky gitu d zaman sekarang yg rata2 hambar…diksinya miskin! universal!

Tinggalkan Balasan ke Rifai Prairie Batalkan balasan